Sergio Conceicao sendiri menegaskan bahwa hasil buruk mereka belakangan ini terjadi karena terlalu banyak kesalahan sendiri yang dilakukan anak asuhnya. Pada laga terakhir misalnya, mereka melakukan setidaknya tiga error yang fatal.
Selain kesalahan koordinasi kiper Mike Maignan dan bek Malick Thiaw yang berujung gol bunuh diri yang konyol, mereka juga tampak tak siap untuk gol kedua Torino yang dicetak Gvidas Gineitis. Gol itu lahir dari tendangan bebas cepat. Sebelum itu, Christian Pulisic juga gagal mengkonversi hadiah penalti.
“12-15 gol terakhir yang kami terima sebagian besar adalah kesalahan sendiri. Ini bukan tentang strategi atau formasi, ini adalah hal-hal yang sering membuat saya bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi,” kata Conceicao di DAZN.
Menurutnya, klub mana pun akan menderita dalam situasi seperti itu. Makanya, sang allenatore juga membenarkan ketika penggemar mengejek mereka usai pertandingan.
“Mereka benar-benar tepat untuk melakukannya. Kami tidak puas ketika ada kritik terhadap direktur, pemain, atau staf. Kami adalah Milan dan kami menerima kritik itu bersama-sama,” tegas Conceicao dikutip dari Football Italia.
Untungnya, di tengah tekanan besar pada sang pelatih, Milan punya rekor bagus di markas Bologna. Dalam 18 pertandingan terakhir di Stadio Dall’Ara, Milan tidak pernah kalah. Selain itu, modal tim tamu menjelang laga ini juga tidak terlalu bagus.
Pada laga akhir pekan, Bologna kalah 0-2 di markas Parma yang sedang berjuang melepaskan diri dari zona degradasi. Hasil itu membuat catatan impresif Bologna sepanjang 2025 ini ternoda.
