Sejalan dengan kepentingan nasional, TKBI juga disusun selaras dengan visi Asta Cita, khususnya Asta Cita 2 yang berfokus pada kemandirian pangan, energi, air, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, serta Asta Cita 8 yang menekankan penyelarasan kehidupan dengan lingkungan dan alam. Bentuk penyelarasan ini dapat dilihat dalam berbagai aktivitas yang didukung oleh TKBI, seperti penyediaan rumah tapak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pengembangan Sustainable Aviation Fuel, serta aktivitas penyimpanan dan penyerapan karbon di hutan produksi dan hutan lindung.
Dengan cakupan yang lebih luas, TKBI versi 2 diharapkan dapat mendorong peningkatan upaya berkelanjutan di sektor-sektor yang telah dicakup. Ke depan, OJK berencana mengembangkan TKBI versi 3 dengan menambahkan cakupan sektor AFOLU lanjutan, Manufacturing/Industrial Processes and Product Use (IPPU), serta Water Supply, Sewerage & Waste Management. TKBI juga akan terus diperbarui secara berkala guna menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan keuangan berkelanjutan baik di tingkat nasional maupun global.
Saat ini, TKBI telah digunakan sebagai referensi dalam berbagai kebijakan nasional dan diharapkan semakin diperluas penggunaannya oleh kementerian/lembaga, investor, serta pelaku industri jasa keuangan dan sektor riil. Ke depannya, TKBI juga akan menjadi acuan utama dalam penyusunan indikator hijau/berkelanjutan untuk pengungkapan kinerja keberlanjutan dalam Laporan Keberlanjutan entitas, serta mengarah pada kerangka regulasi yang sejalan dengan mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).