FAJAR, PINRANG — Ketua DPD II KNPI Pinrang, Bohari Sunre menyoroti kasus penipuan yang dialami RSUD Madising baru-baru ini.
Bohari menganggap ada yang janggal pada kasus penipuan yang dialami bendahara RSUD Madising yang menyebabkan hilangnya uang kas rumah sakit sebesar Rp245 juta.
“Kami meminta agar APH untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadap pihak rumah sakit maupun melakukan koordinasi dengan pihak BSI untuk mengusut tuntas kasus ini,” ucapnya.
Bohari menegaskan bahwa pihak kepolisian harus bergerak cepat untuk membongkar kasus ini. Karena uang yang raib senilai Rp245 juta itu merupakan uang milik negara.
“Kan kalau pun menggunakan Bank BSI bisa dicek uang tersebut mengalir kemana,” bebernya.
“Kita takutnya ada kasus yang sama tiba-tiba alasannya sobis. Seharusnya menjadi pertanggungjawaban lalai dalam mengelola aplikasi,” tegas Bohari.
Sebelumnya, pihak RSUD Madising Pinrang mengaku, bendahara nya telah ditipu. “Benar, itu bendahara saya yang alami,” kata Direktur RSUD Madising Pinrang, dr. Ulianti.
Uang yang hilang tersebut merupakan dana untuk pembayaran obat, bahan medis habis pakai (BMHP), dan honor pegawai RSUD Madising.
“Uang itu untuk pembayaran obat dan honor pegawai rumah sakit,” tambahnya. (ams)