Menurut Musfirah, implementasi kerja sama ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Pihak kampus dan LP2TK Sawerigading Indonesia akan menentukan waktu yang tepat untuk memulai pelatihan.
“Kami masih akan membahas teknis pelaksanaannya, termasuk jadwal yang sesuai agar mahasiswa dapat mengikuti pelatihan dengan maksimal tanpa mengganggu kegiatan akademik mereka,” tambahnya.
Kerja sama ini akan berlaku selama tiga tahun ke depan. Selama periode tersebut, Universitas Tamalatea Makassar dan LP2TK Sawerigading Indonesia akan terus mengevaluasi pelaksanaan program guna memastikan efektivitasnya bagi mahasiswa.
Pelatihan K3 sendiri merupakan kompetensi yang sangat penting, terutama bagi tenaga kesehatan. Dengan adanya program ini, diharapkan lulusan Universitas Tamalatea Makassar bisa lebih siap dalam menerapkan standar keselamatan kerja di lingkungan profesional.
Mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini nantinya akan mendapatkan sertifikasi resmi yang bisa menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan.
“Selain itu, program ini juga dapat menjadi syarat tambahan bagi mahasiswa yang ingin bekerja di sektor kesehatan yang memerlukan keahlian dalam keselamatan kerja,” ucapnya.(wis)