Seperti aliran sungai yang membawa kesegaran, kata-kata itu mengalir ke hati setiap karyawan. Mereka tidak hanya melihat Bosowa sebagai tempat bekerja, tetapi juga sebagai bagian dari identitas mereka.
Acara pun berlanjut dengan pemotongan tumpeng, yang dipimpin langsung oleh H.M. Aksa Mahmud beserta istri.
Momen itu menjadi simbol dari doa dan harapan yang dipanjatkan untuk masa depan Bosowa. Tepuk tangan menggema, mengiringi senyum yang terukir di wajah semua yang hadir.
Namun perayaan tidak berhenti di sana. Semangat Tudang Sipulung semakin terasa ketika berbagai lomba digelar.
Dari lomba memasak hingga kompetisi antar-unit bisnis—Bosowa Corporindo, Poltekbos, dan Bosowa Property—suasana semakin meriah.
Tawa dan sorak-sorai terdengar di setiap sudut gedung, mengingatkan bahwa dalam kesuksesan ada ruang untuk kebahagiaan.
Di antara gemuruh kegembiraan itu, ada satu hal yang jelas terasa: Bosowa bukan hanya tentang bisnis. Ini adalah tentang kebersamaan, tentang keluarga, tentang perjalanan panjang yang diisi dengan kerja keras, doa, dan harapan.
Dan di usia ke-52 ini, Bosowa tak hanya merayakan keberlanjutannya, tetapi juga menatap masa depan dengan keyakinan bahwa mereka akan terus melaju, lebih kuat dari sebelumnya. (wis)