Menurut Muhammad Arafah Kube, orang tua sengaja diundang untuk menyaksikan langsung kemampuan Bahasa Inggris anak-anak mereka.
“Ini menjadi salah satu bukti bahwa anak-anak mampu berbahasa Inggris dengan baik. Selain itu, kehadiran orang tua juga bisa menjadi bentuk dukungan dan apresiasi terhadap usaha yang telah mereka lakukan,” ujarnya.
Orang tua yang hadir pun diharapkan memiliki persepsi positif terhadap metode pembelajaran yang diterapkan di Al-Biruni.
Para orang tua yang mengikuti kegiatan ini menjalani proses karantina sejak Kamis hingga Sabtu di lokasi yang telah ditentukan, yaitu di Jipang dan Karantina.
“Pekan depan, kegiatan serupa akan digelar untuk jenjang SMP, yang menerapkan kurikulum Cambridge dan Aloha dalam pembelajaran Bahasa Inggris,” tuturnya.
Program ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap siswa mencapai standar Bahasa Inggris yang ditargetkan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Dalam sistem pembelajaran bahasa Inggris di Al-Biruni, siswa SD kelas 6 ditargetkan mencapai level A1 hingga A2, sementara siswa SMP ditargetkan mencapai level B2. Untuk jenjang SMA, targetnya lebih tinggi, yaitu B2 di kelas 10 dan C1 di kelas 12.
Standar ini ditetapkan agar lulusan Al-Biruni memiliki kompetensi bahasa Inggris yang mumpuni, dengan ujian yang dijadwalkan pada bulan Mei sebagai salah satu bentuk evaluasi.
Muhammad Arafah Kube menegaskan bahwa Showcase English bukan sekadar ajang pameran keterampilan, tetapi juga bentuk transparansi kepada orang tua yang telah berinvestasi dalam pendidikan anak-anak mereka.