FAJAR, MAKASSAR — Lintasarta, anak usaha dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), menyampaikan komitmennya untuk membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan dengan menggelar Gerakan AI Merdeka.
Adapun program AI Merdeka terdiri dari sejumlah inisiatif. Misalnya, inisiatif Laskar AI yang membantu meningkatkan keterampilan talenta lokal AI di Indonesia.
President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, mengatakan jika mereka menyelenggarakan program beasiswa untuk total 650 orang baik mahasiswa dan dosen atau peneliti.
Ada juga inisiatif Semesta AI di mana Indosat bersama Lintasarta berikhtiar mendirikan ekosistem AI di dalam negeri. Kemudian ada AI Use Case, sebuah program perusahaan yang membantu mengembangkan use case AI yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Melalui Gerakan AI Merdeka ini, kami ingin berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Dia menambahkan, percepatan adopsi AI berpotensi pula mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen oleh pemerintah.
Menurutnya, Indonesia memiliki peluang strategis untuk mampu mengembangkan AI secara mandiri. Sebab, teknologi ini mulai banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia.
Sebagai bukti, survei terbaru dari Katadata Insight Center menyebut 83,6 persen masyarakat mengaku tidak hanya pernah mendengar tentang AI, tetapi juga familiar dengan teknologi tersebut.
Dalam laporan bertajuk Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia, sebanyak lebih dari 80 persen bisnis sudah mulai berinvestasi atau menggunakan AI untuk operasional mereka. Di saat yang sama, baru 13 persen bisnis di Indonesia yang telah memanfaatkan AI secara advanced.