English English Indonesian Indonesian
oleh

Kemenperin Dorong Hilirisasi Industri Furnitur

FAJAR, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menjalankan kebijakan hilirisasi hasil hutan guna meningkatkan nilai tambah komoditas. Salah satunya melalui pengembangan industri furnitur yang inovatif dan berdaya saing. Langkah ini bertujuan memperkuat struktur industri, menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspor, serta mendukung substitusi impor demi pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa industri furnitur berkontribusi sebesar 1,15 persen terhadap PDB non-migas pada tahun 2024. “Industri furnitur merupakan bagian penting dari sektor industri agro yang mencatat pertumbuhan 2,07 persen pada tahun 2024, turut mendorong sektor industri agro yang tumbuh 5,20 persen,” ujar Putu dalam Rakernas Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) di Jakarta. Rabu, 19 Februari.

Pada periode Januari-November 2024, nilai ekspor furnitur Indonesia (HS 9401-9403) mencapai USD1,47 miliar, meningkat 0,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Expert Market Research, pasar furnitur global pada tahun 2024 mencapai USD660 miliar dan diprediksi tumbuh 4,9 persen hingga 2034. Namun, industri furnitur nasional menghadapi tantangan, termasuk kendala logistik akibat kondisi geopolitik serta regulasi keberlanjutan lingkungan di negara tujuan ekspor, seperti The European Union Deforestation Regulation (EUDR). Selain itu, meningkatnya impor furnitur berbasis logam dan plastik menjadi pesaing bagi industri furnitur kayu.

News Feed