“Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Dukungan sektor swasta Prancis sangat diperlukan agar perundingan ini dapat segera mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak,” kata Airlangga, Kamis, 20 Februari 2025.
Chairman Philippe menyatakan bahwa Delegasi MEDEF International telah bertemu dengan Presiden Prabowo pada Juli 2024 dan terkesan dengan visinya dalam memajukan sektor ekonomi, infrastruktur, dan energi. Ia juga menekankan bahwa Prancis memiliki banyak perusahaan menengah dengan keahlian khusus di berbagai sektor strategis yang ingin menjalin kerja sama dengan mitra di Indonesia.
Lebih lanjut, delegasi juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam sektor mineral kritis dan energi, mengingat hal ini menjadi perhatian utama bagi Prancis. Terdapat keinginan kuat untuk membangun dialog strategis dengan Indonesia terkait mineral kritis, sejalan dengan kebijakan global Prancis.
Selain itu, dalam pertemuan ini juga dibahas rencana kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Jakarta pada Mei 2025. Kunjungan tersebut diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan hubungan bilateral, dengan kemungkinan diumumkannya sejumlah kesepakatan ekonomi strategis.
Salah satu kerja sama yang tengah dibahas adalah proyek hidrogen hijau di Sumba antara PT PLN (Persero) dan Hydrogen de France (HDF Energy). Kesepakatan terkait proyek ini diharapkan dapat difinalisasi dalam kunjungan Presiden Macron ke Indonesia. (edo)
