FAJAR, MAKASSAR – Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar berkomitmen menyukseskan program Kementerian Ketenagakerjaan untuk menekan angka pengangguran. BBPVP bertugas memberikan pelatihan kerja bagi pencari kerja (pencaker)
Dalam periode tahun 2024, di bawah kepemimpinan Kepala BBPVP Dr. La Ode Haji Polondu, M.Pd, BBPVP Makassar telah melatih sebanyak 15 ribu pencaker. Belum termasuk pusat pelatihan di bawah binaan BBPVP.
Diketahui, BBPVP Makassar membina empat provinsi, yakni Sulbar, Sulsel, Gorontalo, dan Sulteng. Pada tiap-tiap wilayah binaan itu ada Balai Latihan Kerja (BLK) Daerah.
Saat ini sudah ada 19 binaan dan tiga satuan pelayanan yang nantinya bertransformasi untuk jadi Balai Latihan Kerja Mandiri masing-masing di Palu, Mamuju dan Majene.
Kepala Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha BBPVP Makassar, Andi Mencen Ashar mengatakan, BBPVP Makassar berkolaborasi lintas sektor untuk menggelar pelatihan bagi pencaker. Mulai dari kerja sama Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulsel, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, hingga sektor pelaku usaha.
“Jadi memang kita menindaklanjuti arahan dari Pak Menteri bagaimana kolaborasi lintas sektor salah satunya dengan Disnaker. Jadi posisi kami Balai melihat ini sangat penting membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan,” ujar Andi Mencen, Kamis, 20 Februari.
Andi Mencen menjelaskan tugas BBPVP menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Selama ini, persoalan bagi pencaker adalah mereka tidak punya keterampilan di sektor usaha yang disasar. Dengan pelatihan, maka angka pengangguran bisa tertekan dengan terserapnya tenaga kerja.
“Kalau di Balai kami hampir semua sektor, ada 12 bidang keahlian, sektor prioritas banyak, salah satunya sektor kemaritiman, kejuruan pengelasan, konstruksi bangunan, manufaktur, kelistrikan, hilirisasi, pertanian, keperawatan, dan make up artist,” Papar Andi Mencen.
Selain itu, ada juga program Tailor Made Training (TMT) untuk kebutuhan industri. Itu orientasinya atas kebutuhan masyarakat. Lalu, pelatihan peningkatan produktivitas untuk UMKM. Ini diperuntukkan bagi yang membutuhkan bantuan modal usaha dan bantuan teknik pemasaran.
“Lama pelatihan tergantung program pelatihannya, ada durasi pendek dan panjang hingga 6 bulan. Ada skema pelatihan kerja sama yang kerja sama industri yang sharing cost, tergantung skemanya,” tandasnya. (uca)