Kepercayaan ini tidak terlepas dari upaya berkelanjutan UMI dalam meningkatkan kualitas akademik, infrastruktur, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kami terus berusaha memberikan pendidikan terbaik, tidak hanya dari segi kurikulum, tetapi juga dalam membentuk karakter mahasiswa agar siap menghadapi tantangan global,” katanya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi para lulusan saat ini adalah ketatnya persaingan di dunia kerja.
“Oleh karena itu, UMI terus mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan tambahan di luar bidang akademik, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan inovasi,” ucapnya.
Ketua Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Masrurah Mokhtar, mengatakan Dunia kerja menuntut individu yang tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta jiwa kepemimpinan.
Oleh karena itu, lulusan UMI diharapkan terus belajar dan berkembang. Dengan semangat dan bekal ilmu yang diperoleh, para lulusan UMI diharapkan dapat menjadi duta almamater yang mengharumkan nama universitas.
“Baik di sektor pemerintahan, swasta, maupun kewirausahaan, mereka memiliki tanggung jawab untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia menekankanDi tengah revolusi industri 4.0 dan kemajuan teknologi yang pesat, tantangan bagi lulusan semakin kompleks. Namun, dengan fondasi yang kuat dari UMI, mereka diyakini mampu bersaing dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Kepala LLDikti Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, menegaskan bahwa para lulusan UMI memiliki kebanggaan tersendiri karena berasal dari institusi yang kini sejajar dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia.