FAJAR, MAKASSAR — Warga Makassar mengeluhkan layanan darurat 112 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Lantaran tak tersedia ambulans gratis yang disiapkan. Belum lagi, ada oknum yang meminta bayaran Rp350 ribu kepada warga untuk mendapatkan layanan ambulans.
Rahma (nama samaran), warga Kelurahan Tidung, panik ketika ibunya tiba-tiba mengalami gejala stroke sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, Rabu (19 Februari). Sang ibu merasakan vertigo hebat disertai mual, sehingga Rahma segera menghubungi layanan darurat 112, berharap mendapatkan bantuan ambulans untuk membawa ibunya ke rumah sakit.
Namun, setelah dua kali menelepon, Rahma tidak mendapat respons yang memuaskan. Operator layanan menyatakan bahwa semua ambulans pemerintah sedang berada di luar daerah, sehingga tidak ada unit yang tersedia.
“Dua kali saya telepon, saya tanyakan apakah ada ambulans pemerintah, tapi mereka bilang semua sedang keluar daerah,” ujar Rahma menceritakan pengalamannya.
Yang membuatnya heran, tak lama setelah panggilannya ke 112, ia tiba-tiba dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengaku sebagai pemilik ambulans swasta. Padahal, Rahma tidak memberi tahu siapa pun tentang kebutuhannya akan ambulans karena sibuk mencari kendaraan.
Pemilik nomor tersebut menawarkan layanan ambulans dengan syarat pembayaran Rp350 ribu di awal.
“Saya tidak tahu dari mana dia mendapatkan nomor saya, tiba-tiba menelepon dan langsung tahu saya butuh ambulans. Apakah mungkin ada komunikasi antara operator 112 dan pemilik ambulans swasta,” ujar Rahma curiga.