Sekjen MPP ISMI, Juliana Wahid menjelaskan Ismi berkomitmendalam memperkuat sektor bisnis berbasis agro di Indonesia. Dalam upayanya, ISMI berencana mengadopsi teknologi maju dari China untuk mendukung program pangan nasional.
“Kami ingin menyukseskan program pangan, termasuk melalui pertemuan dengan Menteri Pertanian,” ujar Juliana.
Juliana menyebut bahwa teknologi pertanian di China sangat maju dan bisa menjadi model bagi Indonesia. Dalam kunjungan ke China, Ismi melihat langsung potensi teknologi dan energi hijau (green energy) yang dapat diterapkan di Indonesia, selama regulasi yang ada mendukung.
Mereka sebenarnya memiliki niat baik untuk berinvestasi. Ini membuka peluang bagi anggota ISMI yang ingin menjajaki potensi bisnis di China. Tidak ada batasan, karena ini adalah jaringan internasional. Sebagai bagian dari upaya hilirisasi agro, Ismi menerapkan strategi “Amati, Tiru, dan Modifikasi” dalam mengadopsi teknologi dan investasi.
“Jika inisiatif ini sukses, maka akan menjadi langkah besar dalam penguatan sektor agroindustri Indonesia,” akunya.
Area Manager BSI Makassar, Ichsan Mahyudi mengatakan BSI menyatakan dukungannya terhadap rencana kerjasama Ismi dengan investor dari China. Hal ini merupakan tahap awal di mana pihaknya akan menindaklanjuti rencana Ismi dalam menjalin kerjasama strategis dengan investor.
Ia menegaskan bahwa BSI siap membackup transaksi yang melibatkan para nasabah dalam kerjasama ini. Menurutnya, BSI akan berperan dalam memfasilitasi transaksi bisnis yang dijalankan oleh ISMI dan mitranya.
