English English Indonesian Indonesian
oleh

Unismuh Fasilitasi Pertemuan Pembahasan Isu Krusial Pendidikan Kedokteran Se-Indonesia

“Kepercayaan ini merupakan wujud pengakuan atas kontribusi FKIK Unismuh dalam mencetak tenaga medis berkualitas. Kami juga terus berupaya meningkatkan standar akademik dan akreditasi guna menghasilkan lulusan yang kompetitif,” kata Rakhim Nanda.

Ia menyebut deretan prestasi FKIK Unismuh, seperti Prodi S1 dan Profesi Dokter yang telah terakreditasi A dari LAMPTKes, dan terakreditasi internasional ASIIN.Selain itu, fasilitan layanan kesehatan yang dbina FKIK Unismuh telah mencapai akreditasi paripurna, seperti Klinik Unismuh Medical Center (UMS) dan Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Unismuh.

Ketua AIPKI, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG(K), dalam sambutannya menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi pendidikan kedokteran saat ini. Salah satu isu utama yang dibahas adalah perubahan sistem ujian kompetensi nasional yang masih dalam tahap transisi.

“Kami harus memastikan bahwa mahasiswa kedokteran tidak dirugikan oleh perubahan kebijakan ini. Oleh karena itu, AIPKI terus menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan terkait agar sistem baru dapat berjalan lebih baik,” ungkap Prof. Budi Santoso.

Selain itu, forum ini juga membahas perkembangan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran Indonesia (SNPDI) yang hingga kini belum disahkan.

Isu lain yang menjadi perhatian adalah distribusi fakultas kedokteran di Indonesia. AIPKI merekomendasikan agar pembukaan fakultas baru lebih difokuskan di luar Pulau Jawa dan Bali guna meratakan akses pendidikan kedokteran.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, forum ini juga menghadirkan sesi diskusi dengan para pemangku kebijakan, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Sesi ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan pendidikan kedokteran dengan kebutuhan sistem kesehatan nasional.

News Feed