English English Indonesian Indonesian
oleh

Teknologi Smart Mining Meningkatkan Keamanan dan Tekan Biaya Operasional

FAJAR, MAKASSAR — Penerapan konsep smart mining yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) terbukti meningkatkan keamanan serta produktivitas dalam aktivitas operasional pertambangan.

Hal ini disampaikan melalui “Data Driven Strategy in Mining and Mineral Resources” pada acara Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 yang berlangsung. 18 Februari 2025 di Hotel St. Regis, Jakarta.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan saat ini, PTFI telah mengimplementasikan teknologi berbasis cloud computing dengan tingkat adopsi mencapai 80 persen dan menggunakan lebih dari 200 server untuk mendukung sistem operasionalnya.

Dengan smart mining, kehadiran manusia dalam proses peledakan, hauling, dan crushing menjadi sangat minimal, itu membuat tingkat keamanannya lebih baik.

“Dengan pengoperasian secara remote dari jarak 8 kilometer maka produktivitas dapat meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi ini telah memangkas waktu operasional hingga dua jam per hari dan berdampak pada efisiensi biaya operasional.

Ia mencontohkan, karyawan biasanyamembutuhkan waktu hingga dua jam untuk pulang dan pergi ke dalam tambang bawah tanah.

“Dengan teknologi ini, kita bisa menghemat dua jam per hari, dan tentu saja dari segi biaya akan jauh lebih rendah,” jelasnya.

Selain meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, teknologi yang diterapkan juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data yang lebih akurat.

Meski demikian, Tony menegaskan, bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan manusia. Sementara teknologi berperan sebagai alat bantu dalam proses analisis dan pengolahan data.

News Feed