English English Indonesian Indonesian
oleh

OJK Dorong Generasi Z Jadi Investor Cerdas

FAJAR, MAKASSAR – OJK Sulselbar memperkuat literasi keuangan digital guna mendorong Generasi Z menjadi investor yang lebih cerdas dan bijak. Melalui program Digital Financial Literacy (DFL) 2025, OJK menargetkan peningkatan pemahaman generasi muda terhadap produk keuangan digital, termasuk aset kripto, guna mengurangi risiko investasi yang tidak sehat.

Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan dalam mengakses produk dan layanan keuangan. Namun, tanpa pemahaman yang memadai, generasi muda rentan terhadap berbagai risiko finansial, seperti investasi bodong dan spekulasi yang berisiko tinggi.

“Generasi Z memiliki akses luas ke berbagai instrumen keuangan digital, namun rendahnya pemahaman terhadap risiko dapat menyebabkan keputusan investasi yang kurang bijak. Oleh karena itu, literasi keuangan digital menjadi hal yang sangat penting,” ujar Darwisman, Senin, 17 Februari 2025.

Lebih lanjut Darwisman menuturkan Sulsel memiliki lebih dari 9,46 juta jiwa penduduk, dengan mayoritas berada pada usia produktif. Generasi muda di daerah ini dikenal lebih adaptif terhadap inovasi teknologi, termasuk penggunaan aset digital dan layanan keuangan berbasis blockchain. Namun, data OJK menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan digital di Indonesia masih perlu ditingkatkan, dengan angka literasi keuangan baru mencapai 65% pada 2024, meskipun inklusi keuangan telah mencapai 75%.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, OJK tidak hanya mengadakan sosialisasi tetapi juga memperkenalkan regulasi baru seiring dengan peralihan pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke OJK pada 10 Januari 2025. Langkah ini menandai era baru dalam regulasi aset digital di Indonesia, dengan fokus pada perlindungan konsumen dan transparansi pasar.

News Feed