FAJAR, MAKASSAR — Di tengah persaingan industri perbankan yang semakin sengit, diferensiasi layanan menjadi tantangan utama bagi para pelaku bisnis.
Head of Enterprise Data Management & Analytics PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Ajutorius Pinem mengatakan kini, layanan yang ditawarkan oleh satu bank nyaris serupa dengan bank lainnya, membuat kompetisi semakin ketat.
“BRI menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan melakukan transformasi,” kata dia, Selasa, 18 Februari 2025.
Ada dua transformasi yang dilakukan bank berpelat merah ini. Pertama, perubahan di bidang culture. Di bidang ini, BRI berusaha menajamkan kembali culture yang ada di dalam organisasi termasuk semakin membuka pikiran akan perubahan.
“Kedua, perubahan di bidang digital. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, sebuah layanan atau institusi seperti perbankan dengan bisnis usaha yang sudah terbangun sejak lama. Ini memiliki pekerjaan rumah untuk menggunakan teknologi terbaru agar relevan terhadap kebutuhan saat ini,” ucapnya.
Salah satu contohnya, kata dia, saat ini proses kredit dapat dilakukan hanya dengan waktu dua hari dari sebelumnya bisa memakan waktu hingga dua minggu.
“Ini inovasi yang radikal untuk kami di BRI. Dengan digitalisasi dan efisiensi dan produktivitas di internal kami meningkat,” kata Ajutorius.
Dia melanjutkan, inovasi yang dilakukan BRI tersebut berawal dari data. “Dengan data, kami memiliki visibilitas terhadap proses-proses yang terjadi di internal bisnis,” ujarnya.
Dari data itulah, kata dia, manajemen BRI bisa melihat proses bisnis yang perlu dievaluasi dan kurang efisien sehingga bisa diperbaiki hingga menjawab kebutuhan customer.