Oleh : Dr. Wahyudin, S.Pd., M.Pd/Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan UNM
Meskipun proses pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia telah resmi diputuskan dan bahkan menimbulkanberbagai gelombangreaksi di kalangan suporter dan pengamat sepak bola di seantero Indonesia, tetapi keduanya menjadi bukti sejarah nyata dari proses reformasi sepak bola di tanah air tercinta.
Proses pengumuman pemecatan pelatih asal Korea tersebut memang sungguh sangat mengagetkan pecinta sepak bola Indonesia yang kala itu disampaikan dalam sebuah Konferensi pers yang dilakukan oleh PSSI tepatnya 6 Januari 2025 yang lalu. Hanya saja, pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menjadi sorotan utama dan keputusan ini menjadi sebuah tanda besar apakah ini muncul setelah hasil kurang memuaskan di ASEAN Cup 2024 ? oleh karena harapan untuk melaju ke semifinal menjadi pupus dan nihil.
Tentu kita semua masyarakat Indonesia telah melihat bahwa seorang Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan tim, bahkan banyak yang merasa bahwa perubahan yang diperlukan untuk membawa semangat baru dan strategi yang lebih segar, telah ditunjukkan sang arsitek STY. Hanya saja, keputusan ini juga dianggap berisiko tinggi, mengingat progres yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya, termasuk peningkatan performa tim dan hasil positif dalam beberapa pertandingan.
Bagi kita semua tentu saja pencapaian Shin Tae-yong harus mendapat apresiasi lantaran telah mencatatkan sejarah yang mengesankan sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak menjabat pada tahun 2019 lalu dan di bawah kepemimpinannya, tim nasional mengalami transformasi signifikan, meraih prestasi yang membanggakan dan mengukir rekor baru yang belum pernah dicapai sebelumnya.
STY tak sekedar melatih begitu saja tetapi memiliki sebuah pendekatan yang disiplin dan inovatif, bahkan Shin Tae-yong berhasil membangun fondasi yang kuat bagi sepak bola Indonesia. Kita bisa melihat dari dedikasinya dalam mengembangkan pemain muda dan meningkatkan kualitas permainan timnas senior yang telah menginspirasi banyak orang, menjadikannya sosok yang tidak hanya dihormati di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Bahkan keberhasilannya dalam membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan komitmen, impian untuk bersaing di pentas dunia bukanlah hal yang mustahil.
Yang pasti bahwa selama lima tahun melatih di Indonesia, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia meraih berbagai pencapaian, termasuk medali perak di Piala AFF 2020 dan lolos ke Piala Asia 2023, bahkan membawa Timnas lolos ke ronde ketiga kualifikasi piala dunia dan berhasil duduk di peringkat ketiga grup kualifikasi saat itu. Tidak berhenti disitu, yang jelas bahwa STY berhasil mengangkat ranking Timnas Indonesia dari urutan 173 FIFA ke peringkat 134.
Tentu dengan berbagai pencapaian tersebut, Shin Tae-yong berhasil memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia, dan harapan untuk melanjutkan prestasi ini tetap ada di hati para penggemar dan pencinta sepak bola di tanah air, dan itu semua tergantung kepada penggantinya.
Bukan tidak mungkin, pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dapat membawa dampak signifikan bagi perkembangan tim nasional. Bahkan keputusan ini berpotensi menghambat pola kemajuan yang telah dicapai selama ini, serta boleh jadi akan menciptakan ketidakpastian dalam strategi dan komposisi dalam tim, yang bisa berdampak negatif pada performa di kompetisi mendatang.
Kemudian pada sisi lain, pergantian pelatih di tengah jadwal yang padat dapat biasanya berefekpada harmonisasi tim dan menghambat adaptasi pemain terhadap metode baru oleh pelatih baru, maka dari itu, semua faktor ini menunjukkan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan sembarangan, melainkan harus melalui pertimbangan yang matang untuk memastikan masa depan sepak bola Indonesia yang menjanjikan.
Kini kita berharap kehadiran pelatih baru, Patrick Kluivert yang menjadi pengganti STYsebagai pelatih Timnas Indonesia dapat berbuat yang terbaik terutama membawa misi khusus lolos ke Piala Dunia 2026. Sang arsitek baru ini harus bisa memecahkan dampak buruk dari pemecatan STY yang bisa saja ada kekacauan persiapan tim, apalagi menjelang kualifikasi Piala Dunia dapat menyebabkan kekacauan dalam persiapan tim, mengingat waktu sungguh sangat terbatas.
Kenapa tidak, karena chemistry yang harus dibangun dengan pelatih baru terbilang singkat dan bisa berdampak pada performa timnas nanti di pertandingan kualifikasi selanjutnya, demikian halnya dampak lainnya seperti kehilangan strategi dan filosofi permainan, karena setiap pelatih memiliki filosofi dan strategi yang berbeda.
Maka dari itu, semua hal yang dapat berakibat fatal bagi Timnas Indonesia, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan terhadap stabilitas tim dan kepercayaan pemain dalam proses gonta-ganti pelatih, seperti halnya ketidakpastian dalam kepemimpinan dan strategi baru yang harus diadaptasi dapat mengganggu performa tim di tengah jadwal kompetisi yang padat, sudah menjadi pelatih baru dan tantangannya bukan persoalan sepele.
Hal lain yang tentu menjadi pekerjaan rumah sang pelatih adalah melihat potensi kehilangan momentum bagi pemain muda yang telah berkembang di bawah asuhan pelatih lama selama ini juga harus menjadi perhatian serius. Sebab jika tidak, semuanya dapat mengganggu kontinuitas dan perkembangan yang telah dibangun dan tentu saja akan butuh waktu yang lama untuk membangun filosofi baru lagi dalam timnas padahal waktu untuk kualifikasi dan persiapan semakin mepet.
Termasuk perlu dipikirkan bagaimana dampak psikologis pada pemain dengan pelatih baru yang tentu dapat mempengaruhi mental pemain, yang mungkin merasa tidak stabil dan kehilangan motivasi meskipun banyak pemain timnas sekarang ini terdiri dari pemain diaspora yang sudah dekat denganPatrick Kluivert.
Kini kita kembalikan kepada PSSI bahwa induk cabang olahraga di sepak bola ini harus menyadari bahwa keputusan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada hasil jangka pendek, tetapi juga pada masa depan sepak bola Indonesia secara keseluruhan, oleh karena itu, menjadi sangat penting ke depannya untuk mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil langkah yang dapat mengubah arah perjalanan tim nasional kita. Semoga Timnas tetap dalam proses yang benar. Bravo sepak bola dan salam olahraga. (*)