English English Indonesian Indonesian
oleh

Banjir Maros Butuh Solusi, Patarai Amir: Masyarakat Capek Makan Mi

FAJAR, MAROS— Bencana banjir yang baru-baru saja melanda Kabupaten Maros menjadi sorotan.

Pasalnya tak ada solusi yang dilakukan pemerintah menyikapi siklus enam tahunan ini.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Patarai Amir, Senin, 17 Februari 2025 dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dia menyoroti masalah banjir yang melanda Kabupaten Maros beberapa waktu lalu.

“Banjir yangvterjadi di Kabupaten Maros ini merupakan siklus enam tahunan,” katanya.

Bahkan, persoalan banjir di Maros sudah berlangsung selama 15 tahun tanpa adanya solusi yang memadai dari pihak terkait.

“Sebelumnya, Maros pernah mengalami banjir pada tahun 2013, 2019, dan 2024, tetapi 2025 ini adalah yang terparah,” katanya.

Mirisnya banjir yang terjadi baru-baru ini adalah banjir terparah yang terjadi beberapa tahun terakhir.

“Di Maros hampir tiap tahun terjadi banjir. Tetapi di siklus enam tahunan, baru kali ini terjadi banjir yang luar biasa,” sebutnya.

Dia pun merasa kecewa terhadap penanganan banjir yang selama ini cenderung bersifat sementara dan tidak menyelesaikan akar masalah.

“Masyarakat kami di Maros sudah capek makan Indomie. Kami tidak butuh anggaran Indomie sementara solusi untuk banjir tidak ditemukan. Kami butuh solusi yang nyata, bukan bantuan sementara,” ungkap Pria asal Mallawa itu.

Mantan Ketua DPRD Maros ini menilai penanganan banjir di Maros bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Maros saja.

News Feed