Lanjutnya, kemudian dirinya memeriksa seluruh rumah, termasuk kamar mandi. Anehnya, tidak menemukan satupun tanda-tanda aktivitas di sana. Namun, kamar Feni terlihat mencurigakan.
“Hanya kamarnya saja ini mencurigakan, saya buka lemari semuanya. Nah, dalam hatiku dibunuh ini anakku, karena ini selimut tidak ada di kamar. Dalam hatiku ini anakku barangkali sudah meninggal ini anakku, nah dibungkus selimut baru dikasih naik mobilnya karena siap mi mobilnya, karena ada di depan. Nah, bilang mi bapaknya ayo kita ke rumah sakit, siapa tahu dia punya penyakit yang kambuh karena ada (percikan) darah, mak,” tuturnya.
Sementara itu, sang ayah, Parman, menjelaskan, bahwa ia telah menyisir seluruh rumah sakit di Kota Palopo, tetapi tidak menemukan Feni. “Malam itu juga saya melapor ke polisi. Ada laporan bahwa Feni tidak pernah masuk kerja dan menghilang. Saya sudah menyisir semua rumah sakit, tetapi tidak menemukannya. Ada juga bercak darah di dalam rumah. Tak lama kemudian, polisi datang dan melakukan pemeriksaan,” pungkasnya. (bso)
