Sebagai bagian dari JEC Group, JEC ORBITA terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya mengurangi angka kebutaan di Indonesia.
Selama 41 tahun keberadaannya, JEC telah menjalankan berbagai program bakti sosial, termasuk operasi katarak, mata juling (strabismus), glaukoma, gangguan retina, dan kelopak mata. Hingga kini, lebih dari 4.000 pasien di seluruh Indonesia telah mendapatkan manfaat dari program ini.
Dokter Mata Konsultan Okuloplasti dan Rekonstruksi, dr. Halimah Pagarra, Sp.M(K), menjelaskan bahwa pasien dengan gangguan kelopak mata memiliki berbagai keluhan, salah satunya mata sering merah.
“Kelopak mata yang mengarah keluar dapat menyebabkan mata terekspos angin atau debu, sehingga menjadi merah dan berair,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini sering ditemukan pada pasien usia lanjut karena elastisitas kelopak mata yang berkurang, sehingga posisi kelopak menjadi tidak normal.
Namun, faktor lain seperti trauma atau kelainan bawaan juga dapat menjadi penyebab. Untuk menangani kondisi ini, dilakukan operasi rekonstruksi okuloplasti guna mengembalikan posisi kelopak mata agar kembali normal.
Setelah menjalani operasi, pasien diminta untuk menjaga kebersihan area mata dan menghindari kontak dengan air hingga luka benar-benar mengering.
“Kami menyarankan pasien untuk tidak membasahi wajahnya dulu selama masa penyembuhan. Setelah luka kering, barulah boleh terkena air,” tambah dr. Halimah.
Dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, JEC ORBITA berharap semakin banyak masyarakat yang terbantu dalam memperoleh penglihatan yang lebih baik.