Sebelum menjalani operasi, pasien telah melalui proses skrining yang dilakukan sejak 20 Januari hingga 10 Februari 2025. Skrining ini mencakup berbagai pemeriksaan medis, termasuk tajam penglihatan, tekanan bola mata, biometri, retinometri, specular mikroskop, serta pemeriksaan darah lengkap.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan pasien dalam keadaan optimal sebelum menjalani tindakan operasi.
Pasien yang telah menjalani operasi katarak maupun kelopak mata tidak hanya mendapatkan tindakan medis, tetapi juga edukasi terkait perawatan pascaoperasi.
Mereka diberikan informasi mengenai hal-hal yang harus diperhatikan selama masa pemulihan di rumah.
“Kami juga menyediakan layanan kontrol pascaoperasi secara gratis hingga pasien dinyatakan sembuh,” tambah dr. La Ode.
Selain operasi katarak dan kelopak mata, JEC ORBITA juga mengadakan kegiatan donor darah yang melibatkan dokter dan karyawan rumah sakit. Kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Pengelola Darah (UPD) RSUP Wahidin Sudirohusodo.
Kepala Klinik Utama Mata JEC ORBITA @ Makassar, dr. Ardy Gisnawan, Sp.M, MARS, mengatakan bahwa pihaknya ingin seluruh tenaga medis dan staf turut berkontribusi dalam aksi sosial ini.
Direktur Utama JEC ORBITA @ Makassar, Prof. Dr. dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K), menegaskan bahwa peringatan HUT ke-24 ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di dunia dan Indonesia. Operasi adalah satu-satunya solusi untuk mengatasinya. Kami berharap bakti sosial ini dapat membantu mereka yang belum memiliki akses terhadap layanan kesehatan mata berkualitas,” ujarnya.
