English English Indonesian Indonesian
oleh

Dua Putra Sidrap Dampingi Profesor Amerika Kunjungan Akademik di Yogyakarta

FAJAR, YOGYAKARTA – Dua putra asal Sidenreng Rappang (Sidrap), Achmad Jaelani Yusuf dan Dr. Hasse J., mendapat kehormatan mendampingi dua profesor asal Amerika Serikat, Dr. David Grafton dan Karla Fackler Grafton, selama kunjungan akademik mereka di Yogyakarta pada 14-17 Februari 2025.

Dr. Grafton merupakan profesor Islamic Studies dan sejarah hubungan Islam-Kristen di Hartford International University for Religion and Peace (HIU), Connecticut, Amerika Serikat, sementara Karla menjabat sebagai Direktur Perpustakaan di universitas yang sama.

Jaelani, yang akrab disapa Jae, merupakan mahasiswa Magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Ketua IKAMI Yogyakarta. Sementara itu, Dr. Hasse merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Keduanya terpilih sebagai pendamping setelah direkomendasikan oleh Muhammad Saleh Mude, mahasiswa doktoral di HIU yang juga berasal dari Sidrap.

Serangkaian Kunjungan Akademik

Selama di Yogyakarta, Dr. Grafton dan Karla melakukan serangkaian pertemuan dengan akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Mereka telah bertemu dengan perwakilan Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Rektor dan staf UIN Sunan Kalijaga, Rektor dan staf UMY, serta perwakilan Direktur dan staf Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) di UGM.

Selain kegiatan akademik, mereka juga dijadwalkan mengunjungi Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, serta melakukan perjalanan wisata ke Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Keraton Yogyakarta. Kunjungan ini mendapat dukungan dari salah satu institusi di bawah Kementerian Agama.

Lanjut ke Jakarta

Pada 17 Februari 2025, Dr. Grafton dan Karla akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk bertemu dengan Dr. Joel N. Lohr, Presiden Hartford International University. Mereka juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan Menteri Agama M. Jusuf Kalla, Ketua PBNU, serta beberapa tokoh lainnya.

Jaelani dan Hasse merasa bersyukur bisa mendampingi kedua profesor selama di Yogyakarta. “Ini seperti mimpi, dan kami berharap suatu hari nanti bisa mengunjungi atau bahkan menempuh pendidikan di Hartford,” ujar Jaelani penuh harap.

Kehadiran dua akademisi dari HIU ini diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam bidang kajian keislaman dan hubungan antaragama. (*)

News Feed