“Tidak ada kompromi untuk produk yang mengancam kesehatan masyarakat,” tegas Taruna Ikrar.
Digitalisasi Pengawasan dan Transparansi Informasi
BPOM mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pengawasan serta mempermudah akses informasi bagi masyarakat. Beberapa inovasi yang diperkenalkan antara lain:
Aplikasi BPOM Mobile untuk Skincare – Konsumen dapat memindai barcode untuk mengecek legalitas serta kandungan produk kosmetik.
Sistem AI-POM (Artificial Intelligence for BPOM) – Memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi produk berbahaya dengan lebih cepat dan akurat.
e-POM Tracking – Sistem pemantauan perizinan produk secara real-time, guna mencegah praktik ilegal dalam distribusi kosmetik dan farmasi.
Edukasi dan Kampanye Kesadaran Konsumen
BPOM juga gencar mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap keamanan produk yang mereka gunakan. Program-program yang dijalankan meliputi:
Kampanye Nasional “Cek BPOM Sebelum Pakai” – Edukasi luas melalui media digital, televisi, serta kolaborasi dengan influencer kecantikan.
Kolaborasi dengan Akademisi, Industri, dan Lembaga Internasional
Untuk meningkatkan standar keamanan kosmetik, BPOM menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, antara lain: akademisi, birokrat dan kampus
Program ABG (Akademisi, Birokrat, Kampus) Sertifikasi Global & Ekspor Produk Aman – Mendorong industri lokal agar memenuhi standar FDA (AS) dan EMA (Eropa) serta mempermudah perizinan ekspor dan sertifikasi halal.
Pendampingan UMKM,Fasilitasi Perizinan dan Legalitas Produk