FAJAR, ROTTERDAM—Feyenoord berjudi menjelang duel penting melawan AC Milan di leg pertama playoff babak 16 besar Liga Champions. Klub Belanda itu tiba-tiba memecat pelatihnya.
Feyenoord secara resmi memecat pelatih kepala Brian Priske pada Senin waktu setempat. Meski keputusan itu tidak terlalu mengejutkan, pemecatan Brian Priske tetap disorot.
Penampilan tim yang tidak konsisten terutama di Eredivisie menjadi alasan utama Feyenoord menyingkirkan pelatih berpaspor Denmark itu. Saat ini, Feyenoord berada di peringkat kelima klasemen dan terpaut 12 poin dari zona Liga Champions.
“Sangat mengecewakan bagi semua pihak bahwa kami harus mengambil keputusan ini,” kata Direktur Umum dan Teknik Feyenoord, Dennis te Kloese dikutip dari laman web resmi klub.
Klub yang bermarkas di De Kuip ini lolos ke babak playoff atau babak sistem gugur kompetisi klub papan atas Eropa untuk pertama kalinya sejak 1985 setelah finis di posisi ke-19 di fase liga Liga Champions.
Sukses mereka lolos ke babak playoff tak lepas dari hasil-hasil mengejutkan menghadapi tim-tim raksasa. Selain bermain imbang 3-3 di markas Manchester City, mereka juga menggasak Bayern Munchen dengan skor 3-0.
Dennis te Kloese mengakui bahwa itu torehan yang luar biasa. Hanya saja, menurutnya Feyenoord di bawah Brian Priske sangat inkonsisten. Petinggi klub juga melihat terlalu sedikit kemajuan structural.
“Meskipun Feyenoord meraih beberapa hasil yang mengesankan bersama Brian, terutama di UEFA Champions League, performa tim utama terlalu tidak konsisten dalam beberapa bulan terakhir,” jelasnya.
