English English Indonesian Indonesian
oleh

Indonesia dalam Pusaran Perang Dagang

Runtuhnya Uni Soviet membuat pengaruh AS dalam perekonomian global menjadi sangat kuat. Hal ini ditandai oleh denominasi utang luar negeri global dalam dolar AS mencapai 50 persen. Demikian juga dengan surat utang internasional dalam dolar AS mencapai 48 persen. Sementara transaksi SWIFT dalam dolar AS hingga tahun 2023 sekitar 43 persen.

Selanjutnya, transaksi perdagangan internasional dalam dolar AS mencapai 54 persen dari total transaksi perdagangan dunia. Dan foreign exchange transaction dolar AS mencapai 88 persen dari total transaksi valuta asing global. Peran dolar AS dalam cadangan devisa global mencapai sekitar 59 persen dari total international reserve.

Monopoli pengaruh AS secara global membuat AS berlaku abused of monopoly power terhadap negara yang dikategorikan “negara pesaing”. Sebagai contoh, pemerintah AS menggunakan instrumen keuangan untuk menekan Rusia dengan membekukan cadangan devisa Rusia dan mengeluarkan bank-bank Rusia dari keanggotaan SWIFT (Society Worldwide for Interbank Financial Telecomunication).

Lalu pertanyaannya, seberapa kuat Indonesia sebagai anggota permanen BRICS plus dalam menghadapi trade war dengan AS yang akan menggunakan segala cara mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global? Dalam rangka menjawab pertanyaan ini, ada baiknya untuk menganalisis data-data perdagangan Indonesia dengan BRICS plus dibandingkan dengan non anggota BRICS plus, khususnya AS.

Secara umum, nilai ekspor Indonesia ke negara-negara BRICS plus yang terbesar adalah China sekitar 5,7 milyar dolar AS pada Oktober 2024. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan eskpor Indonesia ke AS yang berjumlah sekitar 2,3 milyar dolar AS, Uni Eropa 1,6 milyar dolar AS, dan Jepang sekitar 1,5 milyar dolar AS.

News Feed