FAJAR, MAKASSAR — Kredit usaha mikro masih menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sulsel. Data terbaru menunjukkan bahwa realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel mengalami pertumbuhan sebesar 1,98 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Total kredit yang tersalurkan mencapai Rp61,52 triliun. Angka ini setara dengan 38,19 persen dari total kredit yang disalurkan oleh bank umum di provinsi tersebut.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan bahwa dari total penyaluran kredit UMKM di Sulsel, segmen kredit usaha mikro mendominasi dengan nilai sebesar Rp34,34 triliun. “Kredit usaha mikro memiliki share terbesar, yaitu 55,81 persen dari total kredit UMKM yang disalurkan di Sulsel. Hal ini mencerminkan tingginya kebutuhan permodalan bagi para pelaku usaha mikro dalam mengembangkan bisnis mereka,” ujar Darwisman, Selasa, 11 Februari 2025.
Menurutnya, besarnya porsi kredit usaha mikro menunjukkan bahwa sektor ini masih menjadi tulang punggung perekonomian di Sulsel. “Usaha mikro memiliki peranan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor perdagangan, pertanian, dan jasa. Oleh karena itu, akses pembiayaan yang luas dan mudah bagi para pelaku usaha mikro harus terus didorong,” tambahnya.
Lebih lanjut, Darwisman menjelaskan bahwa total kredit UMKM yang disalurkan di Sulsel telah menyentuh angka 910.178 debitur. Jumlah ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas kredit untuk mengembangkan usahanya. “Dengan terus meningkatnya akses terhadap pembiayaan, diharapkan UMKM di Sulsel dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
