![](https://harian.fajar.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250211-WA0055-1-300x178.jpg)
Padahal potensi dari kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dan KLHS Tataruang sangatlah penting untuk ditaati. Meski faktanya hanya tertib diatas lembaran kertas, dan perbiaran terjadinya alih fungsi lahan sesuai peruntukannya.
“Begitu banyak pakar dan ahli di bidangnya masing-masing. Lagi-lagi sayang analisis hanya sebuah analisis tanpa disertai tindakan nyata seperti mengumpulkan data tentang curah hujan, tinggi muka air, dan kondisi geologi hanya sebuah teori retorika belaka.
Sebab fakta pemukiman dan kompleks perumahan hingga kini banyak terendam oleh karena lemahnya pengawasan para pihak terhadap analisis data dan membuat peramalan tentang kemungkinan terjadinya bencana hidrologi. Olehnya diseminasi peringatan melalui penyebaran peringatan kepada masyarakat yang berpotensi terkena dampak bencana harus di optimalkan melalui kegiatan berbasis komunitas lewat komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) termasuk masyarakat pekerja media publik,”Yusran memungkasi. (rls/fjr/*)