FAJAR, JAKARTA–Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, membahas potensi kerja sama di sektor farmasi dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty .
Pertemuan berlangsung di kantor duta besar india di Jakarta pada Jumat 7 Februari 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua negara dalam menyediakan obat berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia
Kedua pihak mendiskusikan berbagai peluang kerja sama, termasuk transfer teknologi, peningkatan kapasitas produksi obat generik, serta penyederhanaan regulasi impor bahan baku farmasi. India, sebagai salah satu produsen farmasi terbesar di dunia, memiliki pengalaman luas dalam produksi obat dengan harga yang lebih kompetitif tanpa mengurangi standar kualitas.
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa kerja sama ini akan berkontribusi pada peningkatan akses masyarakat terhadap obat-obatan yang aman dan efektif.
“Kami melihat India sebagai mitra strategis dalam mewujudkan ketersediaan obat murah berkualitas di Indonesia. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat mempercepat akses masyarakat terhadap obat-obatan esensial dan memperkuat industri farmasi nasional,” ujarnya.
Di pihak India, Duta Besar, Shri Sandeep Chakravorty, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan komitmen negaranya dalam memperkuat hubungan bilateral di sektor farmasi.
“India memiliki industri farmasi yang kuat dan inovatif. Kami siap bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai aspek, termasuk transfer teknologi, investasi, dan pengembangan obat berbasis bioteknologi. Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam meningkatkan akses terhadap obat-obatan dengan harga terjangkau,” jelasnya.