“Itulah kenapa TNI dilibatkan dalam ketahanan pangan. Karena namanya koordinasi, mesti ada garis komando dan itu terbiasa dalam dunia militer. Saya kira itu pilihan bijak dan cerdas yang dilakukan Bapak Menteri Pertanian, pelibatan TNI mengawal ketahanan pangan,” sambungnya.
Kemudian, perlunya sosialisasi ketahanan pangan ini, Jufri Rahman menyebut tidak lain agar masyarakat yang belum paham bisa paham. Tentunya hal ini juga menyangkut kemauan Bapak Presiden Prabowo, seperti beras tidak kita impor lagi.
“Kita lakukan sosialisasi bahwa kita menyadari belum banyak orang yang paham bagaimana itu pengadaan gabah dan beras dalam negeri,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Arsjad mengatakan inisiasinya ini merupakan rakor pertama yang dilakukan terkait ketahanan pangan. Makanya dia berharap, lewat kegiatan ini apa yang menjadi tantangan dan persoalan terhadap ketahanan pangan di Sulsel bisa diselesaikan sekaligus membantu mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Kegiatan Rakor ini merupakan rakor ketahanan pangan pertama yang dilakukan di Sulsel. Awal langkah yang baik dari kita semua dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sulsel dan ini tidak mudah tanpa dukungan dari semua stakeholder,” kata Arsjad.
“Melalui forum koordinasi ini kita berharap persoalan dan tantangan yang kita hadapi dalam rangka penguatan ketahanan pangan khususnya mewujudkan swasembada pangan di Sulsel bisa terlaksana dan terwujud apa yang kita harapkan,” tutupnya. (*)