FAJAR, MAKASSAR — Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat.
Acara yang diisi dengan zikir dan doa bersama ini dihadiri oleh pimpinan yayasan, dosen, mahasiswa, serta masyarakat umum. Di Masjid Umar Bin Khattab, Jumat, 7 Februari.
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh UMI menegaskan makna penting Isra Mi’raj sebagai mukjizat yang terus berlaku hingga akhir zaman dan bukti nyata kekuasaan Allah SWT.
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib menekankan bahwa Isra Mi’raj adalah mukjizat yang tidak lekang oleh waktu.
“Banyak mukjizat yang diberikan kepada para nabi, tetapi Isra Mi’raj tetap bisa kita lihat hingga kini. Ini adalah bukti kekuasaan Allah yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh peserta untuk merenungkan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.
“Jika dibayangkan di abad ke-14 atau 15 Hijriyah, perjalanan ini tidak dapat diterima secara logis oleh akal manusia. Namun, saat ini, dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, kita bisa lebih memahami bagaimana kebesaran Allah bekerja,” tambahnya.
Menurutnya, peristiwa ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat sepenuhnya menjelaskan segala hal.
“Banyak peristiwa di dunia ini yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, dan ini menunjukkan bahwa di atas segala sesuatu ada kekuasaan Allah,” ungkapnya.
Dalam peringatan ini, para peserta juga diajak untuk memperkuat komitmen keislaman mereka. Isra Mi’raj bukan hanya peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi rujukan bagi umat Islam agar tidak ada lagi keraguan terhadap agama dan kebesaran Allah.