“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri ESDM melalui keterangan publik, bukan maksud hati beliau untuk mempersulit masyarakat. Sebaliknya, Bapak Menteri berupaya agar harga eceran LPG itu ada standarisasi dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat,” jelas Dedy.
“Kita tahu bahwa sosok seorang Bahlil Lahadalia lahir dari keluarga yang sangat sulit secara finansial di Banda, Maluku Tengah, dan kemudian tumbuh besar di Fak-fak, Papua Barat. Beliau merasakan langsung dan tahu persis rasanya jadi rakyat susah, maka ikhtiar yang ditempuh ini dalam rangka membawa kemaslahatan dan keadilan bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Dedy lagi.
Pengecer juga sudah bisa berjualan lagi dengan cara mendaftarkan diri sceara resmi sebagai Sub Pangkalan, sehingga tidak ada pengecer yang menjual dengan harga semena-mena.
“Kami mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang telah menginstruksikan untuk mengaktifkan kembali pengecer dalam menjual gas LPG 3 kg, sambil menertibkan mereka menjadi agen sub pangkalan secara bertahap. Kami hakulyakin dengan komitmen dan loyalitas Bapak Bahlil terhadap Merah Putih. Bapak Bahlil tegak lurus perintah Presiden,” tegas pria asal Sulawesi Selatan ini.
Dedy menegaskan Fokusmaker mendukung penuh setiap upaya dan dedikasi Menteri ESDM dan seluruh Kabinet Merah Putih di bawah komando Presiden Prabowo.
“Hal ini tentu, untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju, berkeadilan, makmur, dan sejahtera. Insyaallah para pemimpin kita diberikan kesehatan dimudahkan jalannya,” jelasnya. (wis)