Ulyana Idris (Mahasiswa Magister Manajemen Pascasarjana STIEM Bongaya)
Di tengah dinamika perubahan yang dihadirkan oleh pandemi global, sektor kesehatan menjadi ujung tombak dalam merespons krisis. Namun, krisis ini tidak hanya menuntut para tenaga medis untuk beradaptasi dengan cara merawat pasien, tetapi juga mengubah cara manajemen tim dalam sistem kesehatan.
Era new normal yang ditandai dengan digitalisasi, pembatasan fisik, dan tantangan kesehatan mental mengharuskan para pemimpin di bidang kesehatan untuk mengembangkan strategi manajerial yang efektif dalam membangun tim yang dapat bekerja dengan efisien dan tetap produktif.
Kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif menjadi kunci utama dalam membangun tim yang efektif di era ini. Pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan untuk merespons perubahan yang cepat dan menjaga semangat serta motivasi tim, bahkan dalam kondisi yang penuh tantangan.
Mereka harus mampu mendengarkan kebutuhan dan kekhawatiran anggota tim, sambil memberikan arahan yang jelas dan inspiratif. Selain itu, pemimpin yang baik juga harus dapat memfasilitasi kolaborasi antar profesi medis, mengingat tim kesehatan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang masing-masing memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Tidak kalah penting adalah kebutuhan akan keterampilan digital dalam dunia kesehatan yang semakin berkembang pesat. Di era new normal, teknologi menjadi bagian integral dalam memberikan layanan kesehatan.
Telemedicine, rekam medis elektronik, serta platform digital lainnya telah menjadi alat penting dalam mempercepat proses diagnosis dan perawatan. Oleh karena itu, manajemen tim perlu memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki kemampuan yang memadai dalam mengoperasikan teknologi ini, sehingga mereka dapat tetap bekerja secara efektif meski dengan keterbatasan fisik.
