Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengatakan, kemenangan besar itu harusnya membuat para pemainnya percaya bahwa mereka dapat bersaing dengan siapa pun.
“Ketika kami bermain di level itu, secara individu dan kolektif, kami bersaing di level itu. Saya rasa itu akan sangat membantu untuk masa depan,” tegas Arteta di situs Arsenal.
Kapten Arsenal, Martin Odegaard tak menampik efek kemenangan itu. “Hasil yang besar membantu dan memberi energi serta keyakinan kepada semua orang. Itu sudah ada, tetapi ini diharapkan menjadi dorongan ekstra lainnya,” ujarnya.
Namun, Newcastle sudah membuktikan bahwa mereka bukan lawan enteng. Dan seperti halnya Arsenal, mereka juga punya alasan untuk berjuang dan tampil lebih bagus untuk mencapai final.
Seperti diketahui, tuan rumah berusaha mengakhiri paceklik trofi selama 70 tahun. Mereka memenangkan trofi besar terakhir saat mengangkat Piala FA pada 1955 silam.
Tapi meraih tiket final untuk kemudian menghadapi Liverpool atau Tottenham Hotspur di Stadion Wembley pada 16 Maret juga tidak akan mudah bagi Newcastle. Belakangan ini, mereka sedikit mengalami penurunan.
Yang paling mengkhawatirkan penggemar mereka adalah dua kekalahan beruntun di kandang. Setelah kalah 1-4 melawan Bournemouth, mereka kemudian menyerah 1-2 saat menjamu Fulham di Premier League akhir pekan.
“Ini adalah pertandingan kandang kedua berturut-turut di mana kami tidak tampil maksimal dan itu membuat kami sangat frustrasi,” kata Manajer Newcastle Eddie Howe saat berbicara kepada BBC Match of the Day.
