English English Indonesian Indonesian
oleh

Poros Pammanjengan Rusak Parah Akibat Genangan Moncongle

MAROS, FAJAR — Genangan di Jl Poros Pammanjengan, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, tak kunjung tertangani. Jalanan bahkan mulai rusak parah.

Masyarakat terus mengeluhkan kondisi parah ruas jalan yang menghubungkan BTP (Makassar) dan Moncongloe (Maros) itu. Pemprov sediri telah menegaskan hanya bisa menangani drainasenya tahun ini.

Simpang tiga Pammanjengan merupakan langganan banjir, bahkan hingga kini masih tergenang, meski telah beberapa hari tak hujan. Lokasinya tepat di depan Kantor Desa Moncongloe dan yang terparah depan SPBU Moncongloe.

Dinas Bina Marga bersama Komisi D DPRD Sulsel bakal melakukan kunjungan kerja sekaligus memantau langsung lokasi tersebut hari ini, Rabu, 5 Februari 2025.

Anggota Komisi D DPRD Sulsel Muhammad Sadar menyebut agenda ini untuk peninjauan lokasi secara langsung. Namun, ia belum bisa membeberkan lebih banyak.

DPRD fokus untuk mencarikan solusi atas masalah yang terus-menerus dikeluhkan warga di kawasan itu. “Mungkin besok-pi saya laporkan,” kata Sadar, Selasa, 4 Februari 2025.

Kepala Bidang Preservasi Jalan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Irawan Dermayasamin mengatakan pihaknya hanya akan mendampingi reses dewan di lokasi itu.

Tahun ini yang tersedia hanyalah anggaran rehabilitasi ringan. Sehingga, perbaikan di ruas tersebut akan fokus pada fungsional drainase. Dalam pantauan FAJAR, ruas jalan tersebut memang rusak parah.

Bahkan, jalan mulai terkikis dan terbelah dalam akibat kikisan air. Posisinya lebih rendah dibandingkan dengan saluran drainase. Hal ini mengakibatkan air mengalir ke badan jalan ketika drainase meluap akibat hujan yang lama.

Genangan air yang tinggi tidak tahu harus mengalir ke mana. Sistem drainase perlu penanganan. Kondisi ini membahayakan bagi pengendara. Terlebih, genangannya bertahan sampai berhari-hari meski sudah tidak hujan.

“Kemungkinan ini drainasenya kita lihat kembali. Jadi ini kita coba survei dulu bagaimana penanganan ‘darurat’ yang bisa kita antisipasi dulu sementara,” ujar Irawan.

Belum ada aktivitas penanganan yang bisa langsung dikerjakan hari ini. Bagian perencanaan Dinas Bina Marga juga masih membahas ruas mana yang bakal mendapat jatah rehabilitasi di tengah anggaran yang tipis.

Irawan menyebut, dalam jangka panjang drainase di sana butuh pengerjaan konstruksi besar. Begitu juga dengan ruas jalannya. Namun, menunggu kebijakan penganggaran dari tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

“Karena itu, kan, kondisinya cekungan di situ, kita coba lihat bagaimana penanganan yang tepat. Karena kalau cekungan ditinggikan-pi, baru dia kasih alur air yang sesuai supaya tidak berdampak lagi ke rumah-rumah warga di sekitarnya,” tandasnya. (uca/zuk)

News Feed