“Makanya kita harus bersepakat kalau narkoba ini musuh bersama. Saya dukung dan salut atas tindakan Polrestabes kemarin yang membongkar lokasi gembong narkoba di Makassar, ini tidak bisa dibiarkan. Kalau ada pembiaran, maka patut dipertanyakan, kok bisa narkoba ini beredar dengan mudah,” tuturnya.
Dia menegaskan, pada dasarnya pengawasan peredaran narkoba ini seharusnya bisa diberantas dengan mudah. Sebab, ada banyak unsur petugas di setiap daerah, mulai dari jajaran tertinggi hingga paling bawah. Termasuk juga para Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kan sudah ada kepolisian dengan Binmasnya, TNI dengan Babinsanya, BNN, dan sebagainya, termasuk RT/RW dan tokoh masyarakat, kita harus saling dukung untuk memerangi ini. Jadi tidak boleh apatis, mereka harus memberikan informasi kepada kepolisian atau BNN,” tegasnya.
Sekretaris Partai Hanura Kota Massar itu juga mengatakan, sekecil apa pun kejadian di sebuah wilayah pasti ditahui oleh Babinsa dan Binmas, apalagi persoalan narkoba. Dengan begitu, dia menganggap ini sudah saatnya semua pihak bahu-membahu untuk memberantas narkoba.
“Saya justru pertanyakan, kalau narkoba berkembang pesat di suatu tempat, berarti ada pembiaran atau bisa diduga ada yang beking di situ, dan bekingnya tidak mungkin orang biasa. Bisa saja ada oknum yang tidak peduli atau pura-pura tidak tahu kan,” ucapnya.
Dengan begitu, kehadiran dua alat negara (Babinsa dan Binmas) dianggap sudah sangat tahu bagaimana cara mendeteksi hal itu. Sehingga, peran mereka di tengah-tengah masyarakat harus lebih masif dan pro aktif dalam mencegah terjadinya tindak kejahatan.
