Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi nilai-nilai inti BPOM, khususnya dalam membina keharmonisan di antara pegawai.
Salah satu kegiatan yang menyedot perhatian adalah Pameran Akbar UMKM Bootcamp yang digelar di Kantor BPOM, Jumat, 31 Januari. Kegiatan ini merupakan wujud perhatian BPOM pada UMKM.
Selama menjabat Kepala BPOM, Prof. Taruna telah menunjukkan kepemimpinan visioner melalui berbagai inisiatif strategis. Taruna menekankan pentingnya inovasi regulasi untuk mempercepat akses terhadap obat dan produk biotek yang aman dan efektif.
Dalam pidatonya di Forum Kerja Sama Asia-Eropa di Bali, beliau menyampaikan bahwa inovasi regulasi adalah kunci untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses cepat ke produk kesehatan berkualitas tinggi.
“Pelayanan cepat dan berkualitas tinggi menjadi standar BPOM yang akan terus kita jaga,” tekadnya.
Selain itu, Prof. Ikrar mendorong peningkatan kemandirian nasional dalam produksi obat dan vaksin. Beliau mengajak Bio Farma untuk berkolaborasi dengan BPOM guna mendukung Indonesia menjadi penyedia produk obat dan vaksin yang kompetitif di pasar global.
Dalam menghadapi tantangan kesehatan global, Prof. Ikrar menegaskan peran BPOM dalam kolaborasi internasional untuk kesiapsiagaan epidemik. Beliau menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap obat dan vaksin yang beredar di Indonesia serta partisipasi aktif dalam upaya global untuk mencegah dan menangani wabah penyakit.
Komitmen Prof. Ikrar terhadap riset dan inovasi juga tercermin dalam dukungannya terhadap industri farmasi untuk menjamin ketersediaan obat inovatif yang terjangkau bagi masyarakat. Beliau menekankan bahwa riset dan inovasi tidak hanya menjawab kebutuhan kesehatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.