Oleh karena itu dalam kondisi perekonomian yang sementara ini masih dalam tren penuh ketidakpastian (uncertainty) akibat problematika pengaruh global termasuk nasional domestik maka Pemda perlu menetapkan strategi tepat dengan cara menangani dan membenahi peran dan fungsi lembaga-lembaga ekonomi secara terintegrasi dan kolaboratif dibawah kendali Pemda agar nantinya peran masing-masing lembaga terutama dalam mengatasi persoalan mendesak yang dihadapi saat ini, diantaranya persoalan pemenuhan pangan untuk membantu keperluan Program Makan Gratis (PMG) pemerintah.
Satu, Bappeda perlu menjadi lembaga pusat informasi, lembaga penghubung atau jejaring dengan lembaga ekonomi dan pihak lainnya. Terkait diantaranya tentang pentingnya tersedia informasi potensi sektor-sektor ekonomi unggulan di masing masing daerah untuk merealisasikan berbagai kebijakan atau program kerja masing-masing Pemda yang didukung oleh lembaga ekonomi Pemda lainnya.
Dua, jadi informasi-informasi tersebut dapat menjadi referensi untuk menggerakkan peran Perusda yang selama ini banyak dianggap masih tidur atau belum bekerja sesuai peran dan fungsinya menurut harapan pemiliknya, Pemda. Memang menjadi pertanyaan, mengapa begitu banyak tersedia peluang usaha di lingkungan Pemda sendiri yang bernilai ekonomis besar yang bisa ditangani Perusda, tapi justru dimanfaatkan oleh pelaku usaha lain.
Sehingga sumbangan Perusda untuk Pemda, seperti APBD berupa deviden sangat terbatas, bahkan merugi, dan cendrung terus meminta disubsidi. Jadi justru memberatkan Pemda. Secara umum banyak Perusda belum banyak melakukan kegiatan produktif yang dapat memberi nilai tambah ekonomis, apalagi berupa ujud pembangunan fasilitas publik yang dapat dirasakan manfaatnya terutama dalam menyerap tenaga kerja masyarakat.