“Juga bussiness matching, dan untuk bentuk investasinya, kita buat dalam bentuk crowdfunding untuk membiayai dan mengontrol serta mengupdate progres project investasi tersebut,” jelas MRR.
Pembahasan lain yang juga dibicarakan serius, lanjut MRR, yaitu soal bagaimana memfasilitasi alumni untuk mendapatkan sertifikat atau mengupgrade kemampuan mereka sehingga memenuhi kebutuhan dunia kerja maupun usaha.
Dari pengalaman alumni yang disampaikan dalam rapat, mereka ingin IBP IKA UNHAS betul-betul tercapai cita-citanya sebagai pengayom alumni baik yang senior maupun yang baru lulus.
Dimana yang senior, apabila mereka sudah kerja menjadi rekognisi atau pengakuan di tempat kerja mereka bahwa IBP telah mendevelop di bidangnya sehingga menjadi portfolio yang bisa menujang karir dia kedepan.
Sedangkan yang junior dan belum kerja dapat menjadi portfolio tambahan dan merekognisi bahwa dia memang kompeten di bidangnya. Sehingga akan mempermudah diterima bekerja.
“Olehnya memang dibutuhkan legalitas yang terakui baik bagi pemerintah maupun stakeholder korporasi tempat mereka akan bekerja,” tandasnya.
Selain itu, pembahasan yang tidak kalah penting, tambah MRR, yaitu terkait keinginan IBP IKA Unhas yang ingin menjadi wadah pembuatan buku-buku inspiratif yang mengisahkan kesuksesan para alumni.
“Kita mau bikin buku terkait alumni yang sukses. Termasuk Ketua Alumni IKA Unhas Andi Amran Sulaiman,” tambah dia.
Terakhir, adalah pembahasan hal lain yang tetap akan dilakukan IBP IKA Unhas, yakni melakukan identifikasi terhadap kebutuhan alumni.