FAJAR, MAKASSAR — Gini ratio Sulsel pada September 2024 tercatat sebesar 0,360, turun dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 0,363. Rinciannnya perkotaan menurun namun dipedesaan naik.
Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menyebut bahwa penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan distribusi ekonomi di provinsi tersebut, khususnya di wilayah perkotaan. Ini menunjukkan adanya peningkatan pemerataan pengeluaran masyarakat, terutama di daerah perkotaan. Namun, di daerah perdesaan kita masih melihat adanya sedikit peningkatan ketimpangan.
Jika dirinci menurut wilayah, Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,369. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 0,373 dan juga lebih rendah dari Maret 2023 yang sebesar 0,386.
“Namun, situasi berbeda terjadi di daerah perdesaan. Gini Ratio perdesaan pada September 2024 meningkat menjadi 0,330 dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 0,325. Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 0,339,” kata Aryanto, Sabtu, 1 Februari 2025.
Lebih lanjut Aryanto menjelaskan BPS Sulsel menggunakan ukuran ketimpangan dari Bank Dunia, yang mengukur distribusi pengeluaran penduduk di kelompok 40 persen terbawah. Pada September 2024, distribusi pengeluaran kelompok ini tercatat sebesar 18,71 persen, yang berarti masih dalam kategori ketimpangan rendah.
Jika dirinci menurut wilayah, di perkotaan angka distribusi pengeluaran 40 persen terbawah sebesar 18,08 persen, sementara di perdesaan mencapai 19,99 persen. Keduanya masih dalam kategori ketimpangan rendah menurut standar Bank Dunia.