Lalthlamuani, pemilik UMKM Leisenzo yang menjual aneka tas, kopi, aksesori, dan teh khas sukunya juga ikut dalam event ini. Dia mendapat undangan dari pemerintah untuk terlibat dalam event ini.
Perempuan yang wajahnya lebih mirip wanita Rusia ini memang berasal dari Mizoram, sebuah negara bagian di timur laut India. Jaraknya sama dengan tiga kali ke Jakarta dari Makassar: 2.500 kilometer dari New Delhi.
“Asal saya sangat jauh dari sini. Saya naik pesawat ke sini,” ujar Lalthlamuani menyambut penulis dengan ramah di tenannya.
Dia menyajikan teh khas produksinya untuk dicoba. Aromanya harum. Tak seperti teh pada umumnya dengan aroma kental daun teh, produk buatannya lebih beraroma rempah lembut yang menjadi pembeda cita rasa. Sangat nikmat di lidah. Gabungan antara rasa teh dan rempah alami.
“Setiap tahun pemerintah mengundang kami ke sini,” sambung Lalthlamuani dengan rambut panjang tergerai.
Sebagai salah satu UMKM unggulan di wilayahnya, tak heran Lalthlamuani selalu mendapat undangan pameran dari banyak tempat. Di Dilli Haat, dia hanya berjualan dua minggu kemudian pindah tempat lagi.
“Saya senang orang Indonesia datang ke sini membeli produk saya,” kata perempuan suku Mizo itu mengapresiasi.
Salah seorang petugas Kemenlu India, Lalthanglien Ruolngul, mengurai negaranya sama seperti Indonesia. Terdapat lebih dari 300 suku yang tersebar di 28 negara bagian. Ini pula yang menjadi kekuatan India karena setiap suku memiliki produk masing-masing.
Sama seperti Lalthlamuani, Lalthanglien juga bersuku Mizo. Suku ini mendiami daerah perbatasan Bangladesh, Myanmar dengan Assam, Manipur, dan Tripura, India.
