Oleh drg. Erwin Sutono, Sp.Pros (Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia UPT RSKD Gigi dan Mulut Provinsi Sulsel)
Gigi tiruan, atau yang lebih dikenal dengan istilah gigi palsu, merupakan solusi bagi pasien yang kehilangan satu atau lebih gigi untuk menggantikan gigi yang telah dicabut.
Kini, terdapat dua jenis gigi tiruan yang bisa menjadi pilihan, yaitu gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan cekat. Masing-masing jenis gigi tiruan ini memiliki kelebihan tersendiri.
Gigi tiruan cekat menawarkan kenyamanan lebih cepat bagi penggunanya. Tanpa adanya plat yang menutupi langit-langit atau mengganggu pergerakan lidah, gigi tiruan cekat memberikan rasa nyaman yang lebih maksimal.
Beberapa contoh gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan jembatan dan implan gigi. Meskipun nyaman, kebersihan rongga mulut tetap harus diperhatikan dengan baik, karena sisa makanan atau plak dapat menempel di antara gigi penyangga dan gigi yang tersisa, yang bila dibiarkan dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Di sisi lain, menurut dokter Erwin, gigi tiruan lepasan umumnya memerlukan waktu adaptasi lebih lama. Pasien mungkin merasa terganggu saat berbicara atau makan, karena adanya plat yang memperluas daerah langit-langit atau lidah untuk stabilisasi protesa.
Meskipun begitu, gigi tiruan lepasan lebih mudah dibersihkan, menjadikannya pilihan yang cocok bagi pasien yang kesulitan menjaga kebersihan rongga mulut.
Namun, pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan gigi tiruan menjadi longgar, sehingga mudah terlepas saat berbicara atau mengunyah. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan ketinggian tulang akibat kehilangan gigi atau kerusakan pada bagian protesa.
