Tahun 2025 (2575 Kongzili) dalam astrologi Tiongkok merupakan Tahun Ular Kayu. Tahun yang diyakini membawa energi kebijaksanaan, kreativitas, dan ketahanan.
MUHLIS MAJID
Makassar
Tahun Ular Kayu merupakan kombinasi antara shio Ular yang melambangkan kecerdikan dan intuisi. Kemudian elemen Kayu yang mencerminkan pertumbuhan dan fleksibilitas. Meski dinilai sebagai tahun yang menjanjikan, kewaspadaan tetap diperlukan. Terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.
Karakteristik ini diyakini dapat membawa banyak peluang bagi mereka yang mampu beradaptasi dan bersikap strategis dalam menghadapi perubahan. “Tahun ini sangat baik untuk inovasi dan perkembangan, terutama bagi mereka yang mau berpikir jauh ke depan dan mengambil langkah bijak. Namun, tetap ada tantangan besar yang harus diantisipasi, terutama terkait ekonomi dan situasi global yang masih tidak menentu,” ujar Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulsel, Henry Sumitomo.
Orang yang lahir di Tahun Ular Kayu biasanya memiliki pemikiran tajam dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan. Mereka juga dikenal sebagai sosok yang ambisius, memiliki visi jauh ke depan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan.
Selain itu, sifat pendiam namun berpengaruh juga menjadi ciri khas individu dalam tahun ini. Mereka cenderung tidak mudah percaya pada orang lain, tetapi sangat strategis dalam bertindak dan mengelola risiko.
Meskipun diprediksi membawa energi positif, Tahun Ular Kayu juga menjadi pengingat agar tetap berhati-hati dalam setiap langkah. Henry Sumitomo mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam pengambilan keputusan bisnis dan finansial. “Dengan sikap yang cermat dan penuh perhitungan, tahun ini dapat menjadi momentum bagi banyak orang untuk mencapai keberhasilan,” ucap Henry.
Senada dengan Ketua Perhimpunan Daerah Indonesia Tionghoa (PD INTI) Sulsel, Peter Gozal. Dia mengatakan tahun Ular Kayu ini diprediksi akan menjadi periode yang penuh dengan perubahan dan transformasi.
Elemen kayu, yang melambangkan pertumbuhan, pembaruan, dan kreativitas, berpadu dengan karakter ular yang cerdas dan strategis. “Jadi kita berharap di tahun baru ini semua menjadi lebih baik. Khususnya Kota Makassar ini kita doakan bisa lebih maju,” harapnya.
Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Makassar, suzanna juga mengatakan bahwa memasuki tahun baru yang berada di bawah naungan shio Ular Kayu, membawa simbol kebijaksanaan, strategi, dan pertumbuhan berkelanjutan. “Tahun ini kami, Permabudhi Makassar, mengangkat tema Growth in harmony & prosperity. Bertumbuh bersama dalam keharmonisan dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Melalui tema “Growth in Harmony and Prosperity”, tersebut ia mengajak untuk memahami bahwa pertumbuhan yang sejati bukan hanya soal kemajuan individu atau kelompok. Akan tetapi juga tentang bagaimana kita berkembang bersama dalam kerukunan dan kesejahteraan. (*/ham)
