English English Indonesian Indonesian
oleh

Makassar Hadapi Krisis Rombel, Lulusan SD dan Kapasitas SMP Tak Seimbang

FAJAR, MAKASSAR– Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai mempersiapkan pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk mengatasi permasalahan penumpukan siswa akibat kekurangan sekolah. Kekurangan jumlah sekolah ini menjadi salah satu masalah utama dalam PPDB 2024.

Ditemukan adanya ribuan siswa yang tidak tercantum dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Masalah ini diduga terjadi karena siswa tersebut diterima secara paksa tanpa mengikuti prosedur yang berlaku. Bahkan, ditemukan beberapa sekolah yang memiliki jumlah siswa hingga 50 orang dalam satu rombongan belajar (rombel), padahal aturan membatasi maksimal 32 siswa per rombel.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhammad Guntur mengungkapkan, salah satu penyebab utama masalah ini adalah ketidakseimbangan antara jumlah lulusan SD dan kapasitas SMP yang tersedia. Saat ini, terdapat 155 SD di Makassar, namun hanya tersedia 55 SMP. “Secara statistik, perbandingannya adalah 1 banding 45,” ujarnya kepada FAJAR pada Jumat, 24 Januari.

Lebih lanjut, Guntur menjelaskan, rata-rata jumlah lulusan SD setiap tahun mencapai 22 ribu siswa. Sementara itu, SMP yang ada hanya mampu menampung sekitar 12 ribu siswa. “Inilah yang sedang kami antisipasi. Saat ini, kami tengah mengkaji beberapa opsi, termasuk berkonsultasi dengan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Salah satu opsi adalah penambahan sekolah dengan menjadikan beberapa SD menjadi SMP. Sekolah yang dimaksud adalah yang siswanya sedikit dan minim pendaftar setiap tahunnya. “Sekarang ini kita lagi mendata, terutama sekolah yang tidak sampai 100 siswanya,” katanya.

News Feed