Pihaknya juga telah menyampaikan ke OPD terkait atau instansi terkait untuk senantiasa melakukan upaya mitigasi kebencanaan seperti jauh hari sebelumnya, melakukan apel bersama dengan Balai Besar Pompengan, sehingga sungai-sungai dan drainase yang merupakan tanggung jawab balai dilakukan upaya pembersihan sehingga air mengalir lancar.
“Dengan unit terkait lainnya, juga dilakukan penyiagaan alat berat di daerah yang berada pada zona rawan longsor untuk memudahkan membuka akses,” imbuhnya.
Amson menambahkan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, tapi pentahelix. Pemerintah, perguruan tinggi, pihak swasta, bahkan media, semua harus terlibat dalam penanganan terkait kebencanaan.
“Diperlukan kerjasama dan koordinasi keterpaduan, sehingga dalam penanganan bencana bisa terlaksana baik dan kita harap bila terjadi bencana tidak menimbulkan korban baik harta maupun jiwa,” imbuhnya.
Diketahui, hujan sangat lebat dan lebat diprediksi terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel mulai besok 29-31 Januari 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat Sulsel meningkatkan kesiapsiagaan.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menyampaikan, prakiraan cuaca pada 29-31 Januari 2025, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Parepare, Kabupaten Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang. Kemudian, Kabupaten Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.