English English Indonesian Indonesian
oleh

Duet India-Indonesia Berpotensi Besar Gerakkan Ekonomi KTI

Dengan aliansi baru ini, negara Selatan memiliki nilai tawar yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sejumlah kebutuhan barat berada di kawasan ini. Termasuk bagi Indonesia sebagai penghasil batu bara, sawit, dan nikel utama dunia.

“Jika kita tidak bekerja sama, kita dikusai G7,” sambungnya. Tujuan utamanya adalah mencapai agenda negara berkembang menjadi Suistainable Development Goals alias SDG (pembangunan bekelanjutan).

Hubungan erat India-Indonesia ini pada muaranya akan memberi dampak positif bagi negara masing-masing. Indonesia dan India memiliki pekerja dan sumber daya, namun mesin dan pabrik masih dari luar. Karena itu penting untuk menumbuhkan kemandirian kawasan.

Hubungan dagang masih rendah. Demikian juga investasi. Parahnya, 80 persen sumber daya atau komoditas, justru ada di Pasifik. Distribusi di Timur Tengah bahkan sangat tak adil lantaran tak berfungsi baik. Kemitraan strategis bisa menjembatani hal itu untuk kemajuan kedua negara.

“Investasi dan relasi dagang levelnya masih rendah. Kita perlu membuatnya berlevel tinggi,” harap Amitabh Kant.

Harapan PM

PM India Narendra Modi mengatakan ingin mengembangkan kemitraan dengan Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Karenanya diskusi mendalam dengan Prabowo tentang berbagai aspek kerja sama timbal balik dilakukan secara serius.

“Untuk memperkuat kerja sama kami di sektor pertahanan, kami telah memutuskan untuk bekerja sama di bidang manufaktur pertahanan dan rantai pasok,” katanya.

India juga menekankan kerja sama dalam Keamanan Maritim, Keamanan Siber, Penanggulangan Terorisme, dan Deradikalisasi. MoU yang ditandatangani pada kunjungan ini tentang Keselamatan dan Keamanan Maritim akan memperkuat kerja sama kedua negara di bidang Pencegahan Kejahatan, Pencarian dan Penyelamatan (SAR), dan Pengembangan Kapasitas.

News Feed