Diawali Perguruan Tinggi yang dikenal STIM Nitro kemudian Universitas Fajar, dan Politeknik (MNC Surabaya) termasuk pesantren, lembaga penelitian dan pelatihan (BMI). Target kinerjanya, terutama meningkatkan kualitas pendidikan yang dikelola dengan cara berusaha mensinergikan antara teori dan praktik, dilengkapi berbagai fasilitas pendidikan yang cukup serta melakukan kerjasama secara aktif dengan lembaga-lembaga dunia kerja yang relevan dengan beberapa program studi di masing-masing lembaga Pendidikan.
Dalam hubungan itu, secara pribadi saya pernah dilibatkan almarhum untuk menjadi pimpinan di salah satu Perguruan Tinggi Yayasan, STIM Nitro, kemudian menjadi IBK Nitro, (Nitro), sekitar tahun 2000-2004, dan lanjut pada tahun 2017-2019. Nitro dikenal publik di KTI, khususnya di Makassar dan sekitarnya sebagai Perguruan Tinggi berkualitas satu-satunya yang berspesialisasi pada bidang bisnis, keuangan dan perbankan. Sehingga banyak lulusan Nitro tersebar bekerja di berbagai lembaga, khususnya sektor perbankan dan keuangan di daerah, regional maupun nasional.
Tampaknya, amanat yang diberikan almarhum berdasarkan pertimbangannya terkait kebidangan ilmu saya sejak S1, S2, hingga S3 yang fokus pada bidang keuangan dan perbankan. Mungkin juga termasuk pertimbangan banyaknya tulisan analisis saya di Kolom Analisis Fajar yang dipercayakan almarhum tentang aspek keuangan dan perbankan dalam perspektif daerah, regional, nasional, maupun internasional.
Tantangan amanah memimpin Nitro tentu bukan hal mudah, namun dengan dukungan, arahan dan diskusi yang terus bisa saya lakukan dengan almarhum melalui perantara Yayasan, tugas dan amanah dapat saya laksanakan. Semoga saja sesuai harapan almarhum.
