FAJAR, YERUSALEM–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan media pada hari Senin bahwa ia berencana untuk mengunjungi Washington akhir pekan ini untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.
Media Israel melaporkan pada hari Senin dini hari bahwa Netanyahu akan melakukan perjalanan ke Washington pada Sabtu malam untuk bertemu Trump meskipun ada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadapnya oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Laporan media mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan bertepatan dengan dimulainya negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Namun, juru bicara Netanyahu Omer Dostri mengatakan bahwa tidak ada undangan resmi yang diterima dari Gedung Putih untuk kunjungan tersebut.
Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadapi surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan yang berpusat di Den Haag pada bulan November tahun lalu atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Berdasarkan Statuta Roma ICC, 124 negara pihak wajib mematuhi surat perintah penangkapan pengadilan, termasuk menahan orang-orang penting seperti Netanyahu. AS bukan merupakan pihak dalam statuta ICC.
AS dan Israel adalah sekutu utama dan Washington telah memberikan dukungan politik dan militer yang besar kepada Tel Aviv selama perang brutalnya di Jalur Gaza, yang mendorong ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu dan Gallant.