FAJAR, MAKASSAR — Penerbangan domestik lumpuh total setahun. Tahun ini, upaya membangkitkannya kembali mulai berjalan.
Sejatinya, tahun 2024 lalu, Pemprov Sulsel mengalokasikan sebesar Rp30 miliar untuk subsidi penerbangan domestik di Sulsel di APBD 2024. Namun, hingga September 2024 tidak terealisasi.
Pemprov kala itu mengambil langkah me-refocusing anggarannya menjadi Rp10 miliar pada APBD Perubahan 2024. Namun, hingga tahun anggaran berakhir tidak terealisasi.
Pemprov telah melelang subsidi untuk empat rute penerbangan, yakni Makassar-Selayar, Makassar-Masamba, Makassar-Bone-Kendari, dan Makassar-Bone-Balikpapan.
Namun, tidak ada maskapai yang menjemput subsidi tersebut. Alasan keterbatasan armada menjadi hambatannya.
Tahun ini, Pemprov Sulsel bersama para pihak pengelola Bandara di rute-rute tersebut mulai membahas rencana operasional subsidi penerbangan tahun ini.
Pelaksana tugas Asisten I Setda Sulsel, Muhammad Arafah mengatakan, pada tahun 2024 subsidi penerbangan tidak berjalan. Sehingga, langkah cepat dibutuhkan untuk merumuskan cara agar subsidi penerbangan hidup kembali.
“Bukan karena tidak ada anggaran, tapi teman di lapangan tidak ketemu maskapai. Kita mulai antisipasi rapat mengundang seluruh bandara yang dilayani dan internal Pemprov,” ujar Arafah usai menghadiri rapat di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 24 Januari.
Tahun ini, tersedia anggaran Rp20 miliar lebih untuk subsidi penerbangan. Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel ini menyebut, dengan anggaran tersebut pada tahun 2023 sudah mampu melayani penerbangan selama tujuh bulan.