Hikmah Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh kepala Tata Usaha Kemenag Luwu, H. Sukardi Yusuf mengajak untuk menyimak kisah inspirasi Nabi Sulaiman As. Nabi Sulaiman As adalah nabi yang kaya raya, memiliki mukjizat yang bisa perintahkan angina, memahami bahasa binatang, namun disetiap penghujung malam selalu meminta kepada Allah untuk diajari selalu bersyukur atas karunia Allah SWT.
“Sebagai inspirasi Peringatan Isra Mi’raj, seorang nabi Sulaiman As memberikan pembelajaran bahwa apapun jabatan kita, berapapun harta kita jika sudah Adzan di masjid maka tinggalkan segala urusan dunia untuk memenuhi panggilan Allah SWT menunaikan sholat berjamaah”, kata Sukardi.
Begitu pula keteladanan Nabi Muhammad SAW yang harus menjadi contoh bagi umat muslim di seluruh dunia. Isra Mi’raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.
Allah SWT menciptakan Malaikat Jibril As dengan rupa yang sebaik-baiknya dan DIA jadikan enam ratus sayap dan tiap-tiap sayap jaraknya antara timur sampai barat. Dengan penciptaan yang luar biasa itu, maka bangkitlah Jibril As, lalu shalat dua rakaat, sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT, dimana tiap rakaatnya, saat berdiri dia lakukan selama dua puluh ribu tahun.
Ketika selesai shalat, Allah SWT berfirman :
“Wahai Jibril, kamu telah menyembah-Ku dengan bersungguh-sungguh dan tidak ada satupun yang menyembah AKU seperti ibadahmu itu, tetapi akan datang pada akhir zaman, seorang Nabi mulia yang AKU kasihi bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah, lagi berdosa. Mereka melakukan shalat dua rakaat, kadang lalai, tidak sempurna dan dalam waktu yang sebentar saja. Namun, demi Rahmat-Ku, shalat mereka lebih AKU sukai daripada shalatmu itu, karena shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan kamu melakukan shalat tanpa perintah-Ku”.(shd)